Kunjungan PUI-NOVAKESMAS Dan Kampung Wisata Sukunan Binaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Dari Australian Consortium for “in-Country” Indonesian Studies (ACICIS)



12 Feb 2020




Australian Consortium for “in-Country” Indonesian Studies (ACICIS) merupakan non-profit Consortium di Yogyakarta yang beranggotakan 26 Universitas dari Negara Australia, Selandia Baru, Inggris dan Belanda. Setiap semester ACICIS Memfasilitasi mahasiswa asing dari universitas yang menjadi anggota konsorsium untuk menjalani studi selama satu atau dua semester di Institusi Pendidikan di Indonesia.

Salah satu program yang dimiliki adalah Development Studies Immersion Program (DSIP). Program DSIP Ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa berlatar belakang studi pembangunan atau yang ingin belajar dan mendapatkan pengalaman tentang pembangunan social di Indonesia.

Peran Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta dalam pendampingan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna. Pemberdayaan masyarakat di lakukan di Kampung Wisata Sukunan.

Desa Sukunan merintis menjadi sebuah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut ecotourism sejak tahun 2003. Tingginya kesadaran masyarakat Desa Sukunan akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta usaha mereka untuk mengubah nilai sampah yang menganggu lingkungan akhirnya tidak sia-sia. Pada 19 Januari 2009 Desa Sukunan resmi menjadi kampung wisata Lingkungan.

Sukunan pantas menjadi sebuah kampung wisata berbasis lingkungan karena masyarakat Sukunan telah menjalankan proses pengolahan sampah secara mandiri baik di tingkat rumah tangga hingga di tingkat kelompok.

PUI-NOVAKESMAS Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta merupakan Unggulan IPTEK yang inovatif, produk-produk yang dihasilkan merupakan hasil karya dosen, salah satu produk yang Inovatif yang dihasilkan adalah produk olahan sampah yang memiliki nilai lebih seperti aneka produk kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari kain perca serta pupuk kompos dari sampah organik.